Sudah jatuh tertimpa tangga. _Kisah pilu yang menimpa Mak Ai (77 tahun) yang sudah hampir 4 tahun mengurus suaminya yaitu abah Sulaeman (78 tahun), kini mereka harus tinggal di gubuk yang kurang layak berukuran 3 x 5 meter._
Setiap hari, abah hanya bisa mengutarakan bahasa tubuhnya dengan jerit tangisan yang seolah menggambarkan kesedihan yang mendalam atas musibah yang menimpa dirinya, beliau tidak bisa berbuat apa-apa untuk melindungi sang istri tercintanya selain tangisan.
Mak Ai adalah sosok wanita yang tangguh dalam menghadapi segala ujian yang menimpa dirinya, beliau harus memikul beban hidupnya sendirian untuk merawat dan menjaga sang suami tercintanya.
Keseharian emak Ai dalam mempertahankan keberlangsungan hidup bersama suaminya, beliau ngurus ayam milik orang lain, dengan penghasilan yang tidak menentu apalagi akhir-akhir ini terkendala dengan susahnya pakan.
Kondisi Abah sakit seperti ini, dalam sehari kami belum tentu bisa makan... ~Ucap Mak Ai
Waktu kejadian rumahnya kebakaran, kebetulan emak ai sedang tidak ada di rumah, karena rutinitas biasa setelah mengurus abah sulaeman beliau keluar untuk cari sesuap nasi, begitu ada kabar bahwa rumahnya kebakaran beliau bergegas lari ingat pada sang suami yang tidak berdaya.
Sesampainya di lokasi emak merasa lega suaminya sudah ada yg menyelamatkan nya walau dihadapannya terlihat jelas rumahnya luluh lantak rata dengan tanah.
Saya lebih memilih kehilangan rumah daripada harus kehilangan abah. - ungkap emak sambil menyeka dengan penuh kasih sayang
Abah, maafin mak ya bah,,, emak sering marahin abah, mungkin kejadian ini teguran buat emak, Mudah-mudahan dibalik ini semua ada hikmahnya buat kita ya bah. - lanjut Mak sambil memeluk Abah
Semenjak Abah Sulaeman stroke, mak Ai lah yang menjadi tulang punggung keluarga, kini mereka harus bertahan tinggal di gubuk yang sudah tidak layak.
Setiap hari mak Ai membersihkan puing-puing rumahnya yang sudah rata dengan tanah.
Harapan terbesar dari harapan-harapan mak Ai, beliau ingin rumahnya kembali lagi seperti semula, mengingat rumah yang ditinggalinya sekarang sangat kurang layak, bila datang musim hujan emak sangat kewalahan memposisikan abahnya.
Tetesan air mata pasangan lansia ini sangatlah menusuk hati kami, di usinya yang sudah sepuh mak Ai harus berjuang merawat abah yang sakit stroke, sudah hampir 4 tahun beliau merawat suaminya, kini mereka harus kehilangan rumahnya karena hangus kebakar.
Sahabat, mari kita ulurkan tangan kebaikan kita semua untuk membangunkan kembali rumah mereka, InsyaAllah, sedekah yang sahabat titipkan untuk mereka dicatat sebagai amal jariyah.
Cara Berdonasi :
1.Klik Sumbang Sekarang
2.Input Minimal Donasi
3.Pilih Cara Pembayaran Donasi ( E-Walet, Transfer bank Atau Virtual Account)
4.Selesai
Semoga dengan berdonasi dapat membantu mereka yang kesulitan dan menjadi wasilah bagi Anda untuk mendapatkan rezeki lebih banyak atau kemudahan urusan dari Allah SWT, Aamiin
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik