
Ibu mana yang sanggup melihat anaknya tersiksa dengan kondisi separah ini? Itulah kenyataan pahit yang sedang dihadapi Nia, ibu dari Dik Putri (2 tahun), yang kini berjuang melawan tumor ganas di pipi kanannya—akibat penyebaran kanker mata yang menjalar hingga ke pipi dan leher. Ukuran tumornya kini sebesar bola voli.

Benjolan itu membuat pipi kanan membesar tidak wajar hingga Dik Putri sulit duduk dan makan. Penglihatannya pun telah hilang di kedua mata dan tak dapat diselamatkan lagi.
Kondisinya memburuk dengan cepat. Tumornya kini menghitam, mengeluarkan nanah, hingga mengeluarkan bau tak sedap. Dalam dua bulan terakhir saja, perubahannya sangat drastis. Karena sifat kankernya yang agresif, benjolan tersebut tumbuh tanpa kendali.
Dokter sudah memperingatkan: jika tidak segera mendapat penanganan, sel kanker bisa menyebar ke organ lain, terutama otak—dan itu sangat mengancam nyawa Dik Putri.

Sebagai seorang ibu, Nia melakukan apa pun demi kesembuhan anaknya. Ia bekerja sebagai buruh cuci, berusaha mengumpulkan rupiah demi rupiah untuk biaya berobat. Namun penghasilannya jelas tidak cukup untuk menanggung kebutuhan transport, bekal, dan perawatan lanjutan di rumah sakit.
#TemanBaik, mari kita ulurkan tangan untuk membantu Dik Putri (2 tahun), agar ia punya kesempatan kembali beraktivitas seperti anak-anak lainnya.