

“Kalau Wiyan ingin keluar rumah, saya gendong pelan-pelan. Tapi sekarang, saya makin sering kehabisan tenaga.”
– Pak Hidayat
Pak Hidayat (60 tahun) dulunya bekerja sebagai tukang kaca. Kini, di usia senjanya, beliau menjadi buruh tani serabutan. Upah yang didapat pun tak menentu—kadang dibayar Rp 60.000, kadang hanya dapat bagian hasil panen. Namun, sering kali hasil panen tak cukup karena diserang tikus.
Penghasilannya tak sebanding dengan kebutuhan rumah tangga, apalagi harus mengurus anaknya, Wiyan (15 tahun), yang mengalami disabilitas fisik dan mental. Wiyan tidak bisa berjalan, sering buang air di tempat, dan membutuhkan perawatan penuh setiap hari.
Dulu Wiyan masih aktif bermain dan sekolah di SLB. Namun, tahun 2022, musibah terjadi. Saat bermain di rumah, Wiyan terpeleset, tersengat listrik, dan mengalami benturan keras yang merusak saraf di bagian punggung dan kakinya. Sejak saat itu, ia lumpuh dan tak bisa berjalan.
Pak Hidayat sudah mencoba berbagai pengobatan—baik medis maupun tradisional—namun kondisi Wiyan tak membaik. Bahkan kini, untuk membawanya berobat pun tak mampu. Mereka tidak memiliki kursi roda, dan satu-satunya cara membawa Wiyan adalah digendong oleh Pak Hidayat—yang kini mulai kelelahan karena usia dan fisik yang makin lemah.
Pak Hidayat tinggal bersama istri dan Wiyan di rumah sederhana. Tak ada kasur layak, hanya karpet tipis tempat mereka tidur. Mereka sering kehabisan beras dan harus berutang ke warung untuk kebutuhan pokok seperti telur dan mie instan.
Air kencing Wiyan sering tercecer karena tidak mampu membeli popok, dan ini membuat kondisi rumah makin tidak layak huni.
Pak Hidayat tidak berharap banyak. Ia hanya ingin: Bisa memenuhi kebutuhan makan keluarganya sehari-hari
,Melunasi hutang kebutuhan pokok di warung, Memiliki kursi roda untuk Wiyan, Membeli popok, alas tidur yang layak, dan kebutuhan kebersihan, Sesekali bisa membawa Wiyan ke fasilitas kesehatan
Di tengah keterbatasan dan kesulitan hidup, Pak Hidayat tetap berjuang untuk anaknya. Ia tak menyerah, walau harus menggendong Wiyan ke mana pun. Kita bisa hadir sebagai harapan bagi mereka.
Bantu Pak Hidayat & Wiyan melalui donasi terbaikmu.
Sobat Berdampak!, Bantu Pak Hidayat berjuang untuk kesembuhan Wiyan dan melanjutkan keinginannya untuk bersekolah.
yuk bantu Pak Hidayat dan dek Wiyan dengan cara :


![]()
Belum ada Fundraiser