“Pak… sakitnya nggak kuat lagi…” suara lirih Ginanjar (24) membuat hati Pak Yayat dan istrinya hancur.
Sudah hampir dua tahun penuh anak sulung mereka terbaring lemah di rumah sakit, berjuang melawan penyakit kronis yang bersarang di rahangnya.
Ginanjar adalah pemuda yang sejak kecil terbiasa membantu orang tua. Setelah lulus SD, ia tidak melanjutkan sekolah karena keterbatasan biaya. Ia memilih bekerja mulai dari pabrik kerupuk hingga buruh bangunan agar bisa menopang ekonomi keluarga yang prasejahtera.
Namun, dua tahun lalu, rasa nyeri di gigi mulai menghantui. Karena tak mampu berobat ke rumah sakit besar, keluarga hanya sanggup membelikan obat-obatan warung untuk meredakan sakitnya. Sayangnya, rasa sakit itu tidak hilang. Bahkan, dari tiga rumah sakit yang ia kunjungi di awal, tidak ada yang bisa memastikan penyakitnya.
Sementara itu, rahangnya kian membengkak, makan menjadi sulit, tidur pun penuh rasa nyeri. Nutrisi tak lagi masuk ke tubuhnya, membuat badannya semakin lemah. Hingga akhirnya, di rumah sakit keempat, setelah CT Scan, dokter memastikan penyakit kronis yang bersifat ganas di rahang. Penyakit ini terus membesar bahkan kini mulai membusuk dan mengancam nyawanya.
Untuk bertahan hidup,Ginanjar harus menjalani operasi pengangkatan tumor di RS Hasan Sadikin Bandung. BPJS memang menanggung tindakan medisnya, tapi biaya hidup, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari di kota besar tidak sedikit.
Pak Yayat, sang ayah, hanya berpenghasilan Rp50.000–Rp70.000 sehari dari berjualan somai keliling. Selama ini, demi perawatan anaknya, ia telah menjual kambing peliharaan dan semua barang berharga di rumah. Ketika sudah tak ada lagi yang bisa dijual, ia mencoba meminjam ke tetangga namun tak ada yang mampu membantu. Terdesak, ia pun meminjam ke rentenir. Kini, beban keluarga ini bukan hanya biaya hidup di perantauan, tapi juga hutang yang terus membengkak karena bunga.
#OrangBaik, kondisi Ginanjar sekarang sudah sangat kritis. Penyakitnya terus membesar, tubuhnya makin lemah, dan waktu semakin sempit. Tanpa operasi segera, nyawanya benar-benar terancam.
Di titik inilah kami mengetuk hati Anda.
Mari ulurkan tangan untuk meringankan beban keluarga ini membantu Ginanjar melanjutkan perawatan, menjalani operasi pengangkatan penyakitnya, memenuhi kebutuhan sehari-hari selama di rumah sakit, dan membayar hutang yang terpaksa diambil demi nyawanya.
Kebaikan Anda hari ini bisa menjadi napas baru bagi Ginanjar .
Bersama, kita bisa memastikan ia punya kesempatan untuk pulih, tersenyum, dan kembali meraih masa depannya yang sempat terhenti dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Belum ada Fundraiser